All About TPB IPB ^_^

Pertama kali masuk IPB, ada tiga hal yang akan menjadi trending topic mahasiswa baru. Kehidupan asrama, MPKMB dan TPB. Untuk kehidupan asrama, suatu hari akan gue posting lengkapnya, MPKMB.. belom saatnya dirilis.. hehe.. jadi gue akan bahas soal TPB dulu.

Jadi begini para calon mahasiswa baru IPB, sebelum kalian masuk yang namanya Departemen, kalian akan dikumpulkan di satu gedung. Kuliah disana selama setahun, mempelajari semua pelajaran SMA dari IPA sampai IPS, wajib tinggal di asrama, kuliah di gedung bernama CCR dan berada di kelas bersama mahasiswa dari departemen lain. Peristiwa ini disebut TPB alias Tingkat Persiapan Bersama.

TPB ini punya nama keren lain, yaitu Tingkat Pembantaian Bersama. Mwahaha… alasannya? Kalian akan ngerti kalo udah kuliah di TPB. Mwahahahaa… (ketawa ala tokoh sinetron jahat)

ini ruang kuliah TPB di CCR

Gini nih suasana kelas menjelang kuliah

TPB ini wajib untuk mahasiswa baru. Disini kalian akan mempelajari pelajaran es-em-a, maka dari itu, tingkat ini juga sering disebut kelas 13. Kalian kira lulus UN udah pisah dari rumus fisika dan turunan-turunan aneh itu, atau nama-nama ilmiah spesies yang bikin lidah keseleo, atau kurva-kurva curam ekonomi, moral masyarakatnya sosiologi, bahkan sampai aerobik di penjaskes? Semua itu akan kalian temui lagi di TPB. Mwahahaa….

-_- Ketemu ginian lagi… beneran dah..

Welcome to the 13rd grade… 🙂

Di TPB kalian akan terbagi menjadi empat kelas besar, yang kemudian dipecah lagi menjadi kelas biasa.

Empat kelas besar itu adalah P, Q, R, dan S. Kelas P untuk mahasiswa Faperta, FKH, FPIK, Fapet, Fahutan (kecuali Manajemen Hutan), FMIPA (Biologi only), dan Ilmu Gizi (FEMA). Kelas Q untuk mahasiswa Manajemen Hutan, all FMIPA(kecuali Biologi), dan Fateta. Kelas R untuk FEM (Fakultas Ekonomi dan Manajemen). Kelas S untuk FEMA (kecuali Ilmu Gizi).

Gue sendiri masuk di kelas P04 dengan total mahasiswa sekelas 120an orang. Kuliah di TPB itu juga dibilang kayak kuliah internasional. Soalnya beberapa kelas, kebagian sekelas dengan mahasiswa asing dari berbagai negara. Umumnya sih dari Malaysia (kayak di kelas gue misalnya.. kekeke..).

Setiap kelas itu dipisah bukan karena iseng-iseng doang. Kelas P, Q, R, dan S mempunyai bobot mata kuliah yang sudah disesuaikan dengan basic mereka. Misalnya, kelas Q dan R mendapatkan kalkulus karena basic mereka memang dituntut ‘kuat’ menghitung. Kelas S lebih banyak menghafal karena mereka basic nya memang di dominasi hafalan.

Biar gak penasaran, nih pembagian mata kuliah setiap kelas :

1. P : (Landasan Matematika, Biologi Dasar, Kimia, Fisika, Ekonomi Umum, Sosiologi Umum, Agama, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Penjaskes, Kewirausahaan, Pkn, Interdept).
2. Q : (Pengantar Matematika, Biologi Dasar, Kimia, Fisika (Dept. Fisika : Fisika Dasar), Sosiologi Umum, Ekonomi Umum, Agama, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Penjaskes, Kewirausahaan, Pkn, Kalkulus, Interdept).
3. R : (Pengantar Matematika, Biologi Umum, Kimia Umum, Fisika Umum, Sosiologi Umum, Ekonomi Umum, Agama, Bahsa Indonesia, Bahasa Inggris, penjaskes, kewirausahaan, Pkn, Kalkulus, Interdept).
4. S : (Landasan Matematika, Biologi Umum, Kimia Umum, Fisika Umum, Sosiologi Umum, Ekonomi Umum, Agama, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, penjaskes, kewirausahaan , pkn, Interdept).

Apa bedanya Biologi sama Biologi Umum? Kimia dan Kimia Umum? Fisdas, Fisika, sama Fisika Umum?

Begini, Biologi umum, kimia umum dan fisika umum itu tidak ada praktikum dan mata kuliahnya lebih banyak ke teori. Sedangkan biologi, kimia dan fisika biasa itu materinya lebih beban ke hitungan (kecuali biologi pastinya.. hehe..) dan dapet praktikum (merasakan penderitaan laporan). Wkwk… Kalo fisika dasar, katanya sih lebih mempelajari turunan rumus.. selengkapnya bisa langsung tanya ke anak fisika langsung. Hehe..

Di TPB juga terbagi menjadi tiga sesi pembelajaran, yaitu kuliah, responsi, asistensi, dan praktikum (untuk kelas P dan Q). Kuliah itu isinya full dengerin penjelasan dosen (siap-siap bawa bantal kalo yang satu ini). Responsi itu latihan dan bahas soal, kadang juga ngerjain tugas dan kuis. Asistensi itu responsi makul agama, dia sistemnya kayak mentoring (jadi satu kelas dipecah jadi kelompok kecil 8-10 orang dan dapet satu mentor dari angkatan senior). Praktikum itu ya praktek ke lab.

Bicara soal pratikum, bisa dikatakan ini adalah salah satu momen memorable ketika masih TPB. Kalian akan merasakan penderitaan begadang karena laporan, frustasi nyari jurnal ilmiah buat daftar pustaka, atau duit terkuras karena sering mecahin perlengkapan lab. -_- Praktikum itu asik banget –walau berat menjalaninya. Wkwk..

Setiap mata kuliah praktikumnya ada ciri khas tersendiri. Praktikum kimia paling ketat dan disiplin karena berhubungan dengan zat-zat berbahaya. Jas lab harus dikancingin semua, pakian tertutup, sepatu tertutup, dan gerak dengan gesit. Soalnya waktu kalian di absen masuk lab, buku dan alat tulis harus udah di bawa, tas langsung dimasukin ke loker, gak boleh nyiapin di lab, makanya harus bener-bener prepare kalo praktikum kimia. Laporan di kerjakan di tempat dan disinilah kecepatan dalam merangkai kata dan menulis di uji. Wkwk.. Nanti kalian dapet tiga buku. Buku panduan praktikum, laporan kerja, dan laporan praktikum.

Wihiii.. dari zat padat berubah jadi gas.. 😀

Praktikum biologi adalah praktikum yang paling seru. Buat orang kayak gue yang berasal dari sekolah dengan keterbatasan alat praktikum, menggunakan mikroskop aja udah bisa bikin gue loncat-loncat kegirangan. Bukan hanya itu, dengan perbesaran yang maksimal, bahkan bisa dikatakan mungkin saat itu adalah pertama kalinya gue bener-bener bisa melihat inti sel darah mencit, darah kodok, dan lain-lain. Eitss.. walau pun praktikumnya menyenangkan.. laporannya itu yang bikin tangan berdarah-darah. Mulai dari data praktikum, data literatur, pembahasan, daftar pustaka bahkan sampai format laporan juga dinilai. Dan semuanya tulis tangaan… yang boleh di print cuma data literatur. Salah nulis nama asprak aja bisa dikurangin poinnya. Tapi tetep aja, praktikum bio itu paling asik number uno..

Serius banget.. wkwk..

hayo… sel apa ini? 😛

Praktikum ini sampe ngulang tiga kali gara-gara tabungnya jatoh mulu.. wkwk..

Asprak lagi jelasin format laporan…

Kelompok lab biologi P04.1 😀

Berikutnya adalah praktikum fisika. Praktikum ini menuntut kesabaran (karena lamanya ngumpulin data dan proses pengolahan data), kemampuan berhitung, dan pemahaman teori yang harus ditulis dalam pembahasan. Laporannya ada yang dikerjakan di tempat dan ada juga yang di bawa pulang. Tapi beneran deh, mengolah data laporan fisika itu paling stress karena full hitungan dan pembahasannya enggak sedikit. Oh iya, di lab fisika juga peraturannya enggek seketat di lab kimia, jadi lebih rileks kayak praktikum biologi.

Modul praktikum fisika..

Nih kelompok praktikum gue..

Pembagian kelas udah, mata kuliah udah, praktikum udah.. selanjutnya apa ya? Hmmm…

Aha! Rules of TPB. Di TPB ini bener-bener full of rules dan ketat banget. Jadi jangan macem-macem kalo di TPB. Berikut beberapa rules di TPB :

1. Kuliah pakai kemeja (bawa kemeja yang banyak dari rumah wkwk..)
2. Wajib bersepatu kalo masuk CCR
3. No gondrong for boys
4. Dulu sempat dilarang dagang di CCR, tapi sekarang kayaknya udah enggak deh..
5. Dilarang titip absen (kalau ketauan sanksinya enggak maen-maen lho.. -_-)
6. Jangan mainin mic dan sound system di luar jam kuliah
7. IPK kurang dari 1.75 DO (kayaknya ini memang peraturan IPB deh.. -_- )
8. Izin dan sakit tetep di anggap tidak hadir (alfa).
9. Tiga kali tidak hadir di kuliah enggak boleh ikut ujian.
10. Ketauan TA (titip absen) enggak boleh ikut ujian (bahkan ada yang langsung di kasih ‘E’ sama dosennya).

Akibat nunda-nunda tugas. Pagi baru ngerjain laporan, jam 13.00 praktikumnya. O.O (jangan dicontoh ya, para maba angkatan 51) wkwk..

Beberapa hal asik yang bisa kalian temui saat TPB :

1. Karena kelas di campur sama departemen lain, kalian bisa punya banyak temen dari departemen yang berbeda.
2. Event-event di TPB itu seru-seru dan kalian bisa melihat kekompakan masing-masing kelas ketika di acara seperti TPB Cup dan Essential atau ketika TPB menyatukan satu angkatan dalam OMI (Olimpiade Mahasiswa IPB).
3. Di TPB semua perlengkapan kuliah itu sudah di atur. Mulai dari seminar wajib, mata kuliah, sampe jadwal kuliah. Kita tinggal duduk, buka internet, download jadwal dan ruang kelas.
4. Tidak mengisi KRS Online (ini buat mahasiswa tahun kedua dan di atasnya).
5. Mata kuliah seperti pelajaran SMA itu membawa keuntungan buat sebagian mahasiswa, terutama yang memang basic nya kuat di pelajaran SMA. Makanya gak heran TPB ini disebut juga Tingkat Paling Bahagia. -_-
6. Laporan masih sedikit (?) Beneran deh, kalo kata kakak tingkat, laporan dan tugas di departemen itu lebih banyak. Jadi ternyata, yang di TPB itu masih permulaan.
7. Jadwal kuliah longgar. Yup, benar. Dengan jeda istirahat 1-2 jam, kalian bisa pulang ke asrama dulu, makan atau tidur siang. Dan kalo udah masuk departemen, gak bakal bisa nyantai kayak di TPB lagi. 😀

Oke, berikut ini adalah tips-tips survive di TPB..

1. Cari temen-temen sebanyaknya dari departemen yang berbeda.
2. Bikin kelompok belajar, biar kalo ada tugas banyak bisa ngerjain rame-rame dan bisa belajar bareng juga.
3. Gesit (beneran deh, kalo TPB itu harus gesit, dapet tugas langsung kerjain, jangan di tunda-tunda).
4. Cari informasi (akan ada banyak informasi seperti kuliah pengganti, beasiswa atau pun seminar-seminar yang enggak semuanya di tempel di mading. Jadi kitanya juga harus aktif cari informasi lewat temen atau internet).
5. Jangan jadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang-kuliah-pulang). Mumpung di TPB ini, lebih baik kita ikutan organisasi walau Cuma satu (misal : omda, BEM, UKM, klub asrama, dewan gedung asrama, dll).

Hehe.. tipsnya segitu dulu deh. Sisanya kembali ke diri kalian masing-masing. Siapa yang bersungguh-sungguh dia yang akan berhasil. Right?

Belajar kelompok menjelang UTS/UAS… asik kan? 😀
Ini pas lebaran idul adha, gue belajar bareng di kamar temen sambil makan sate yang dibakar rame-rame di asrama.. hehe..

Walau pun banyak yang bilang TPB itu paling bahagia, santai, dan sebagainya. TPB tetep gak boleh diremehin. Faktanya, di angkatan sebelum-sebelumnya, banyak yang DO waktu di TPB malah.

Soalnya, TPB itu peralihan mental labil ‘siswa’ SMA menjadi sosok the real mahasiswa. Makanya gak heran kalo masih ada beberapa mahasiswa di TPB yang sifatnya masih kayak di SMA. Menganggap TPB itu SMA kelas 13 jadinya menganggap kuliah sama kayak SMA. Padahal sebenernya enggak. Jangan remehkan TPB, walau kelihatannya mudah. (Kalo buat orang kayak gue sih, TPB itu = berat banget.. -_- soalnya gue enggak jago pelajaran SMA).

Oke, sekian postingan tentang TPB. ^_^

Selamat buat yang udah lulus UN 2014. Semoga hasil SNMPTN-nya sesuai harapan dan kalau belum, jangan pernah menyerah. Kesempatan selalu ada bagi orang-orang yang tidak menyerah dan tidak mengeluh.

Thanks for read! ^_^

 —————————————————————————————————-

Di bawah ini, gue kasih foto-foto kenangan Angkatan 50 selama setahun di TPB :

TPB CUP

Perwakilan atlet kelas..

Suasana heboh ketika opening TPB Cup di gymnasium.. 🙂

Foto suporter kelas..

Para pemenang ketika closing TPB Cup..

Essential

Spesial kelas P04 (kelas gue.. hehe..)

OMI (Olimpiade Mahasiswa TPB) Momen saat satu angkatan kami bersatu melawan para fakultas se-IPB.

Pembukaan OMI

Penampilan cheerleader

Kehebohan supporter setiap fakultas..

Penampilan maskot fakultas…

Maskot TPB

Pertandingan futsal..

TPB in action.. 😀